Hasil Pencarian Anime: 3 Gatsu No Lion

Kiriyama Rei sejak kecil telah kehilangan keluarganya karena suatu kejadian. Apa yang menimpa keluarganya itu telah meninggalkan luka yang dalam pada hatinya. Meskipun begitu, Rei yang telah berumur 17 tahun kini hanya ingin fokus menjadi pemain shogi profesional. Suatu hari, Rei yang hidup sendirian di kota Tokyo bertemu dengan 3 perempuan bersaudara; Akari, Hinata dan Momo. Sejak itu kehidupan Rei perlahan mulai berubah. [Written by MAL Rewrite]

Cerita Rei Kiriyama, sebagai pemain shogi pro masih berlanjut! Cerita dimulai dari refleksi kehidupan SMA yang dia jalani di awal semester yang baru, bersama dengan Klub Shogi Ilmiahnya yang baru terbentuk, dan bersama keluarga dari tiga bersaudara; Akari, Hina, dan Momo. Bagaimana kelanjutan dari kisah perjalanan seorang Rei Kiriyama? Saksikan kelanjutannya di 3-Gatsu no Lion Season Kedua! [Written by MAL Rewrite]

Lanjutan dari Zenpen.

Rei Kiriyama (Ryunosuke Kamiki) adalah pemain shogi (catur) berusia 17 tahun. Ia memulai debutnya sebagai pemain shogi profesional saat ia SMP. Dia tinggal sendiri di Tokyo, karena orang tua dan adik perempuannya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas saat dia masih kecil. Suatu hari, Rei Kiriyama bertemu dengan tiga saudara perempuan yang merupakan tetangganya. Ketiga saudara tersebut adalah Akari Kawamoto, Hinata Kawamoto dan Momo Kawamoto. Ini adalah pertemuan pertamanya dengan seseorang di luar dunia shogi selama bertahun-tahun. Makan bersama keluarga Kawamoto membawa perasaan hangat kepada Rei Kiriyama. Seiring Rei Kiriyama melanjutkan karir shogi, interaksinya dengan tetangganya memungkinkan dia tumbuh sebagai pemain shogi dan sebagai pribadinya sendiri.

Sei Saotome adalah  cewek berusia 15 tahun yang sering apes. Setelah hampir menjadi putus sekolah, ia mendaftar ke sekolah yang terlalu ambisius untuknya. Di sana dia bertemu dengan Taiyou Udagawa dan Mizuki Ootaka yang keduanya sama-sama tampan dan keren. Setelah diminta oleh Mizuki untuk bergabung dengan dua orang di Klub Astronomi, ternyata kehidupan SMA tidak seburuk yang dia duga.